Cerita Dewasa

AKU JADI PRIA SIMPANAN IBU KOST KU YANG GILA SEKS dan NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK

0
Please log in or register to do it.

Cerita Mesum Indonesia – cerita seks ini adalah cerita mesum yang Saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu masih kuliah semester lima di Bandung sekitar 4 tahun yang lalu. Nama saya sebut saja Iwan dan berasal dari Jakarta dan waktu itu saya kos di dekat daerah Dago. Tempat  kosnya lumayan bagus dan ibu kos saya waktu itu berumur sekitar 28 tahun. Kira – kira ini lah Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan dia belum sempat dikaruniai anak. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya dia bekerja di salah satu bank swasta di Bandung.

Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut
dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini
saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya.
Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya
Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita.
Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung
akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat
saudara sepupunya.

Sebagai gambaran, Mbak Rita tingginya 163 cm dengan wajah yang cantik. Kulitnya putih dan badannya juga sangat seksi dengan ukuran dada yang lebih besar dari umumnya wanita Indonesia. Belum lama saya tinggal di sana saya mulai tahu kalau Mbak Rita dibalik penampilan luarnya yang cukup alim, ternyata mempunyai libido seks yang cukup tinggi. Waktu itu saya sedang di rumah sendiri dan saya suruh pembantu untuk membelikan makanan di luar. Saya iseng dan masuk ke kamarnya serta membuka lemari pakaiannya. Di lacinya, di bawah tumpukan pakaian dalamnya ternyata terdapat dua buah vibrator yang mungkin sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Mbak Rita juga mempunyai beberapa pakaian dalam dan baju tidur yang sangat seksi. Hal ini sebenarnya sudah saya ketahui dengan memperhatikan pakaian-pakaian dalamnya bila dijemur di halaman belakang rumah.

Baca Juga Cerita Bokep Seks : SANG GURU SEKOLAH YANG LAGI HEBOH

Di rumaHPun Mbak Rita cukup bebas, dia hampir tidak pernah
menggunakan bra bila di rumah walaupun dia tahu saya ada di rumah. Di balik
baju kaos ketat atau baju tidur yang dikenakannya seringkali putingnya terlihat
menonjol dan saya sendiri yang kadang-kadang risih untuk melihatnya. Kalau
keluar kamar mandipun Mbak Rita biasanya hanya mengenakan handuk yang tidak
terlalu besar dan dililitkan di badannya sehingga kemontokan buah dadanya dan
kemulusan pahanya terlihat jelas.

Suatu pagi waktu saya sedang sarapan Mbak Rita masuk ke
ruang makan sehabis melakukan senam aerobik di halaman belakang. Dia mengenakan
baju senam berwarna merah muda dengan bahan yang cukup tipis tanpa lapisan
dalam lagi. Karena bajunya basah oleh keringat, waktu dia masuk saya cukup
kaget, karena buah dada dan putingnya terlihat jelas sekali di balik baju
senamnya. Saya yakin dia sadar akan hal itu dan sengaja mengenakan baju senam
itu untuk menggoda saya. Waktu saya menoleh ke dadanya, Mbak Rita langsung
bertanya, “Hayo, lihat apa kamu?” Saya sendiri hanya tersenyum dan berkata,
“Ngga lihat apa-apa kok, lagian Mbak pakai baju kok transparan betul sih?” Mbak
Rita balik bertanya, “Memangnya kamu nggak suka lihat yang begini?”. “Ya suka
dong Mbak, namanya juga laki-laki”. Waktu itu saya malu sekali dan mencoba
untuk mengalihkan pembicaraan ke hal lainnya. Tetapi sepanjang sarapan harus
diakui kalau saya berkali-kali mencoba untuk mencuri pandang ke arah dadanya.

Malam harinya ketika saya sedang nonton TV di ruang depan
Mbak Rita menghampiri saya dengan menggunakan baju tidurnya yang berwarna
putih. Dia ikut nonton TV, dan selang beberapa lama dia berkata kepada saya.
“Wan, aku pegal-pegal semua nih badannya, mungkin karena aerobik tadi pagi.
Bantu pijitin Mbak yah?” Dengan spontan saya berkata, “Boleh Mbak. Di mana?”
“Ke kamar Mbak aja deh”, katanya.

Sebenarnya saya sudah menunggu kesempatan ini sejak lama,
tetapi memang karena saya orangnya pemalu, saya tidak pernah berani untuk
mencoba-coba mengutarakan hal ini ke Mbak Rita. Saya mengikuti Mbak Rita ke
kamarnya dan dia menyuruh saya duduk di tempat tidurnya. Mbak Rita kemudian
mengambil baby oil dari laci sebelah tempat tidurnya dan memberikannya ke saya.
Saya bilang kalau bajunya nanti kotor bila pakai baby oil. Tujuan saya
sebenarnya adalah supaya Mbak Rita mau melepaskan baju tidurnya. Mbak Rita
langsung mengangkat baju tidurnya di hadapan saya dan yang mengejutkan, dia
hanya mengenakan celana dalam G-string berwarna putih yang tidak cukup untuk
menutupi bulu kemaluannya yang lebat. Di kiri kanan celananya masih tampak bulu
kemaluannya, Tubuhnya indah sekali, payudaranya besar dengan bentuk yang indah
dan puting yang berwarna coklat kemerahan.

“Bagaimana Wan, menurut kamu badanku bagus?” Sayapun
mengangguk sambil menelan ludah. Baru pertama kali ini saya melihat tubuh
wanita dalam keadaan yang hampir telanjang bulat. Biasanya saya hanya melihat
di film atau majalah saja (waktu itu belum ada internet seperti sekarang). Mbak
Rita kemudian merebahkan badannya dan saya mulai memijitnya dari belakang
setelah terlebih dulu mengoleskan baby oil. Luar biasa, kulitnya mulus sekali
dan sekujur tubuhnya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus yang menambah keseksiannya.
Pada waktu saya memijit kaki dan pahanya, Mbak Rita membuka kakinya lebih
lebar, dan saya dapat melihat kemaluannya yang tercetak jelas pada celana
dalamnya yang kecil itu. Belum lagi bulu kemaluannya yang keluar dan menambah
indah pemandangan itu. Saya terus memijiti paha bagian dalamnya dan saya
sengaja untuk tidak sampai ke selangkangannya agar dia terangsang secara
perlahan-lahan. Mbak Rita mengeluarkan lenguhan-lenguhan lembut dan saya tahu
dia menikmati pijitan saya. Kakinya juga dibuka lebih lebar dan mengharapkan
tangan saya menyentuh kemaluannya. Tetap saja saya sengaja untuk tidak
menyentuh kemaluannya. Dari kemaluannya sudah mulai keluar sedikit cairan yang
membasahi celana dalamnya. Saya tahu kalau dia sudah terangsang.

Saya minta Mbak Rita membalikkan badannya. Dia langsung
menurut dan saya usapkan baby oil di dada dan perutnya. Payudaranya cukup
kenyal dan waktu saya memainkan jari-jari saya di putingnya dia menutup matanya
dan terlihat benar-benar menikmati apa yang saya lakukan. Kemudian Mbak Rita
bangun dan meminta saya membuka pakaian saya. Dia berkata kalau dia sudah
benar-benar terangsang dan sejak kematian suaminya dia tidak pernah tidur
dengan seorang priapun. Aku minta Mbak Rita yang melucuti pakaianku. Dengan
cepat Mbak Rita membuka baju kaos yang aku kenakan dan kemudian celana pendek
dan celana dalamku. “Kamu juga sudah terangsang yah Wan?”. “Iya dong Mbak, dari
tadi juga sudah berdiri begini”, kataku sambil tertawa. Mbak Rita kemudian
memegang kemaluanku dan mulai melakukan oral seks kepadaku. Terus terang itu
adalah pertama kali seorang perempuan melakukan hal itu kepada saya. Waktu SMA
saya pernah punya pacar tapi kami tidak pernah melakukan hal-hal sejauh itu.
Paling-paling juga kami hanya berpegangan tangan dan berciuman. Mbak Rita
ternyata ahli sekali dan saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Selang beberapa lama kemudian, Mbak Rita melepaskan celana dalamnya
dan menyuruhku tiduran di ranjang dan dia naik di atasku. Kakinya dibuka lebar
di atas kepalaku sambil lidahnya menjilati kemaluanku. Pinggulnya diturunkan
dan kemaluannya hanya beberapa senti di atas mukaku. Sungguh pemandangan yang
sangat indah. Langsung saja aku menjilati kemaluan dan clitorisnya dari bawah.
Ternyata rasanya tidak jijik seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Cairannya
sedikit asin dan tidak berbau. Aku tahu kalau dari kesehariannya yang resik,
Mbak Rita pasti juga rajin menjaga kebersihan kemaluannya.

Aku terus menjilati kemaluannya dan mulai memberanikan diri
menjilati bagian dalamnya dengan membuka kemaluannya dengan jariku lebih lebar.
Mbak Rita sangat menikmati dan dia juga menjilati kemaluanku dengan lebih ganas
lagi. Kemudian dia bangun dan memintaku memasukkan kemaluanku ke dalam
punyanya. “Ayo dong Wan, aku sudah tidak tahan lagi nih”. Aku bilang kalau aku
belum pernah melakukan hal ini dan Mbak Rita berkata, “Kamu tiduran saja, nanti
Mbak akan mengajari kamu.” Kemudian Mbak Rita duduk di atasku dan dengan
perlahan memasukkan kemaluanku. Rasanya nikmat sekali dan Mbak Rita mulai
menggoyangkan pinggulnya. Aku memejamkan mataku dan berpikir kalau beginilah
rasanya berhubungan dengan wanita. Kalau sebelumnya hanya imajinasi semata,
sekarang aku merasakan bagaimana nikmatnya berhubungan dengan wanita secantik
Mbak Rita.

Malam itu kami berhubungan badan dua kali. Setelah kami
selesai yang pertama, Mbak Rita mengajak saya mandi dan kemudian mengganti
sprei dengan yang baru karena kotor oleh keringat dan baby oil yang digunakan
tadi. Kemudian kita lanjut lagi dan mencoba melakukan gaya-gaya lainnya.

Setelah kejadian malam itu, Mbak Rita sering mengajak saya
tidur di kamarnya dan hubungan seks di antara kami menjadi hal yang rutin kami
lakukan. Mbak Rita juga suka mengajak saya melakukannya di seluruh bagian
rumah, dari ruang tamu sampai halaman belakang. Biasanya bila melakukan di luar
kamar, kami melakukannya malam hari setelah pembantu tidur. Pernah sekali
pembantu rumah memergoki kami di ruang tengah waktu dia mau mengambil minuman
di dapur. Cepat-cepat dia memalingkan muka dan balik ke kamarnya. Setelah itu
dia tidak pernah lagi keluar malam-malam dan itu lebih membuat kami lebih bebas
melakukannya di rumah. Sewaktu pembantu mudik pada saat lebaran kami
menghabiskan waktu di rumah tanpa mengenakan pakaian selembarpun. Mbak Rita
yang mengusulkan hal itu dan begitu sampai di rumah Mbak Rita langsung melucuti
semua pakaian yang dikenakannya.

Saya juga mulai sering pergi dengan Mbak Rita dan waktu itu
hubungan kami sudah layaknya seperti orang pacaran. Diapun sudah tidak mau lagi
disapa dengan Mbak dan dia minta saya memanggilnya dengan nama depannya
sendiri. Dia juga tidak mau lagi menerima uang kos dari saya dan uang kiriman
orang tua dapat saya gunakan untuk bepergian dengan dia. Satu hal yang saya
ingin ceritakan, dia jarang sekali mengenakan celana dalam bila pergi keluar
rumah, kecuali kalau ke kantor. Pernah juga beberapa kali saya minta dia ke
kantor dengan tidak mengenakan celana dalam di balik roknya dan dia menuruti.
Kalau saja karyawan laki-laki di bank tempat dia bekerja tahu kalau di balik
roknya yang lumayan pendek itu tidak ada apa-apa lagi.. Kalau bra, biasanya dia
kenakan karena bila tidak akan terlihat jelas dan dia risih bila banyak mata
lelaki yang memandang ke arah dadanya.

Hubungan kami masih berlangsung sampai sekarang walaupun
orang tuaku tidak menyetujui karena usianya yang jauh lebih tua dan statusnya
yang janda. Say sekarang bekerja di Jakarta dan bila akhir pekan saya selalu
menghabiskan waktu saya di Bandung. Rencananya akhir tahun ini kami akan
menikah walaupun orang tua saya tidak menyetujui.

NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK

Riska adalah seorang gadis pelajar kelas 3 di sebuah SMU
negeri terkemuka di kota YK, Gadis yang berusia 17 tahun ini memiliki tubuh
yang sekal dan padat, kulitnya kuning langsat. Rambutnya tergerai lurus sebahu,
wajahnya juga lumayan cantik.

Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Riska seorang diri di rumah tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.

Baca Juga Cerita Mesum Hot : MALAM PERTAMA GOYANGAN PENGANTIN BARU

Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Riska
sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah
yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di
atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran
roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal
menggairahkan.

Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk
para laki-laki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang
berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Parno, si tukang becak yang
mangkal di depan gang rumah Riska.

Parno, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang
berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat
gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.

Sosok pribadi Riska memang cukup supel dalam bergaul dan
sedikit genit termasuk kepada Parno yang sering mengantarkan Riska dari jalan
besar menuju ke kediaman Riska yang masuk ke dalam gang.

Suatu sore, Riska pulang dari sekolah. Seperti biasa Parno
mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan
hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada
di pinggiran kota YK.

Dan Parno memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk
melampiaskan hasrat birahinya kepada Riska. Ia telah mempersiapkan segalanya,
termasuk lokasi tempat dimana Riska nanti akan dikerjai. Parno sengaja
mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari
jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal
pekuburan.

“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Riska.

“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Parno
sambil terus mengayuh becaknya

Dengan sedikit kesal Riska pun terpaksa mengikuti kemauan
Parno yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang
telah direncanakan Parno, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal
pekuburan, tiba-tiba Parno membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Riska.

“Hujan..”, jawab Parno sambil menghentikan becaknya tepat di
tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah
turun dengan derasnya.

Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun
pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, paling-paling
sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Riska menjadi
semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.

“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada
basah-basahan sama air hujan mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Parno
sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Riska yang
masih duduk di dalam becak.

Bagai tersambar petir Riskapun kaget mendengar ucapan Parno
tadi.

“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Riska sambil
terbengong-bengong.

“Non cantik, kamu mau ini?” Parno tiba-tiba menurunkan
celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.

Riska terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas
ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.

“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Riska dengan wajah yang
memucat.

Sejenak Parno menatap tubuh Riska yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Riska yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

AKU JADI PRIA SIMPANAN IBU KOST KU YANG GILA SEKS dan NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK

“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, Riska mulai menangis dalam
posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga
jarak dengan Parno yang semakin mendekati tubuhnya.

Tubuh Riska mulai menggigil namun bukan karena dinginnya
udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai
menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Parno yang
mulai menjamah paha Riska, tapi percuma saja karena kedua tangan Parno dengan
kuatnya memegang kedua paha Riska.

“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, Riska
meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Parno
malahan semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Riska itu
sambil merapatkan badannya ke tubuh Riska.

Riska pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya
menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu. Kedua tangan kasar
Parno mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal
paha Riska.

Tubuh Riska menggeliat ketika tangan-tangan Parno mulai menggerayangi bagian pangkal paha Riska, dan wajah Riska menyeringai ketika jari-jemari Parno mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

Baca Juga Cerita Dewasa Terbaru : PERKOSAAN POLWAN YANG CANTIK

“Iihh..”, pekikan Riska kembali menggema di ruangan itu di
saat jari Parno ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.

Tubuh Riska menggeliat kencang di saat jari itu mulai
mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Parno semakin kencang, dia
nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Riska yang
megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Parno yang
menari-nari di dalam lubang kemaluannya.

“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian
selangkangan Riska. Saat ini lubang kemaluan Riska telah banjir oleh cairan
kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Parno.

Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Parno mencabut jarinya
dari lubang kemaluan Riska. Riska nampak terengah-engah, air matanya juga
meleleh membasahi pipinya. Parno kemudian menarik tubuh Riska turun dari becak,
gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu
yang sintal sementara Riska hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa
di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Parno juga menikmati wanginya tubuh
Riska sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

Selanjutnya Parno mulai menikmati bibir Riska yang tebal dan
sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah
kelaparan melahap makanan.

“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Riska mendesah-desah di saat Parno
melumat bibirnya. Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Riska oleh gigi dan
bibir Parno yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Parno pun bergeser ke bagian
leher gadis itu.

“Oohh.. Eenngghh..”, Riska mengerang-ngerang di saat
lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Parno.

Cengkeraman Parno di tubuh Riska cukup kuat sehingga membuat
Riska sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Riska pasrah
di hadapan Parno yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan
kekar Parno meraih kepala Riska dan menekan tubuh Riska ke bawah sehingga
posisinya berlutut di hadapan tubuh Parno yang berdiri tegak di hadapannya.
Langsung saja oleh Parno kepala Riska dihadapkan pada penisnya.

“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”,
bentak Parno sambil menjambak rambut Riska.

Takut pada bentakan Parno, Riska tak bisa menolak
permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya
dan segera saja Parno mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Riska.

“Hmmphh..”, Riska mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu
masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Riska menggelembung karena batang kemaluan
Parno yang menyumpalnya.

“Akhh..” sebaliknya Parno mengerang nikmat. Kepalanya
menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Riska di sekujur
batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Riska.

Riska menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Parno.
Sementara kedua tangan Parno yang masih mencengkeram erat kepala Riska mulai
menggerakkan kepala Riska maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Riska.
Suara berdecak-decak dari liur Riska terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

Beberapa menit lamanya Parno melakukan hal itu kepada Riska,
dia nampak benar-benar menikmati. Tiba-tiba badan Parno mengejang, kedua
tangannya menggerakkan kepala Riska semakin cepat sambil menjambak-jambak
rambut Riska. Wajah Parno menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat
dan..

“Aakkhh..”, Parno melengking, croot.. croott.. crroott..

Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan
Parno yang mengisi mulut Riska yang terkejut menerima muntahan cairan itu.
Riska berusaha melepaskan batang penis Parno dari dalam mulutnya namun sia-sia,
tangan Parno mencengkeram kuat kepala Riska.

Sebagian besar sperma Parno berhasil masuk memenuhi rongga
mulut Riska dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh
keluar dari sela-sela mulut Riska.

“Ahh”, sambil mendesah lega, Parno mencabut batang
kemaluannya dari mulut Riska.

Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang
bercampur dengan air liur Riska. Demikian pula halnya dengan mulut Riska yang
nampak basah oleh cairan yang sama. Riska meski masih dalam posisi terpaku
berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Parno
seperti itu.

“Sudah Pak.. Sudahh..” Riska menangis sesenggukan,
terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan Parno yang sambil mengatur nafas
berdiri dengan gagahnya di hadapan Riska.

Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Parno membuat
tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu
super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi,
tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali
mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

Parno kemudian memegang tubuh Riska yang masih menangis
terisak-isak. Riska sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu
sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Riska bergetar ketika Parno menidurkan
tubuh Riska di lantai gudang yang kotor itu, Riska yang mentalnya sudah jatuh
seolah tersihir mengikuti arahan Parno.

Setelah Riska terbaring, Parno menyingkapkan rok abu-abu
seragam SMU Riska hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan,
Parno memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Riska.
Kedua mata Parno pun melotot tajam ke arah kemaluan Riska. Kemaluan yang
merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir
vaginanya, indah sekali.

Parno langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir
vagina Riska. Riska menjerit ketika Parno mulai menekan pinggulnya dengan
keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang
vagina Riska.

“Aakkhh..”, Riska menjerit lagi, tubuhnya menggelepar
mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

Kedua tangan Riska ditekannya di atas kepala, sementara ia
dengan sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Riska dengan kasar
dan bersemangat.

“Aaiihh..”, Riska melengking keras di saat dinding
keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Parno. Darah pun mengucur
dari sela-sela kemaluan Riska.

“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Parno mendesis nikmat.

Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Parno
langsung menggenjot tubuh Riska dengan kasar.

“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Riska mengerang-ngerang kesakitan.
Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Parno yang keras dan kasar.
Sementara Parno yang tidak peduli terus menggenjot Riska dengan bernafsu.
Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Riska yang mengalir deras bercampur
darah keperawanannya.

Sekitar lima menit lamanya Parno menggagahi Riska yang
semakin kepayahan itu, sepertinya Parno sangat menikmati setiap hentakan demi
hentakan dalam menyetubuhi Riska, sampai akhirnya di menit ke-delapan, tubuh
Parno kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang
hitam kekar itu dan Parno pun berejakulasi.

“Aahh..” Parno memekik panjang melampiaskan rasa puasnya
yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan
Riska yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup
lagi mengimbangi gerakan-gerakan Parno.

Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di
lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Parno. Parno
puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis
cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya,
akhirnya Parno dengan becaknya kembali mengantarkan Riska yang kondisinya sudah
lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di
selangkangannya, Riska tak mampu lagi berjalan normal hingga Parno terpaksa
menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Parno dengan
leluasa menuntun tubuh lemah Riska hingga sampai ke teras rumah dan kemudian
mendudukkannya di kursi teras. Setelah berbisik ke telinga Riska bahwa dia
berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu.

Parno pun kemudian meninggalkan Riska dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Riska yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya. Demikianlah cerita seks panas AKU JADI PRIA SIMPANAN IBU KOST KU YANG GILA SEKS dan NGENTOT DENGAN TUKAN BECAK oleh cerita sex hot

Sumber Bacaan Lainya

Info Terkini Dunia Teknologi Dan Gadget
Digital Magazine Free
Koleksi Situs Dewasa Khusus 18+
From Insight to Installation – Navigate the Universe with One Click

BERTIGA DENGAN OM HANS dan MENYETUBUHI PACAR TEMAN YANG SEDANG MABUK
SANG GURU SEKOLAH YANG LAGI HEBOH

Your email address will not be published. Required fields are marked *