Cerita Dewasa

BERCINTA DENGAN MANIAK ORAL SEKS dan TANTE BETTY SELALU MENGGODA

0
Please log in or register to do it.

Cerita Mesum Indonesia – cerita mesum ini adalah cerita bokep ku.. Aku tergerak juga untuk mengirim tulisan setelah aku membaca salah satu artikel di Surga Dunia tentang oral seks yang dikenal juga dengan nama cunnilingus. Aku jadi teringat bahwa apa yang tertulis di situ ternyata kasusnya sama dengan diriku.  Terus terang aku lebih menyukai oral sex daripada persetubuhan yang sesungguhnya (dengan penetrasi), terutama jika si lelaki aktif mengoral si wanita. Kecenderungan ini baru kusadari ketika waktu aku di sekolah menengah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya aku menyaksikan film bokep. Aku sangat terangsang melihat adegan si lelaki menciumi dan menjilati kelamin si wanita.  Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu tertarik pada adegan itu. Baru ketika aku kuliah aku kemudian punya pacar. Kita mulai saja ya cerita seks ini.. Pacaranku yang pertama biasa-biasa saja. Kegiatan seksual kami hanya terbatas pada ciuman. Demikian pula dengan pacaranku yang kedua, meskipun berlangsung lebih lama tetapi tidak ada letupan seksual yang berat. Kepada kedua-duanya pernah kusampaikan keinginanku untuk meniru apa yang pernah kulihat di film bokep tetapi mereka menolak. Mungkin karena mereka merasa risih. Setelah aku lulus dan bekerja keinginanku itu nyaris terlupakan.  Baru beberapa bulan bekerja aku punya seorang kenalan.

Cerita Mesum Indonesia – cerita mesum ini adalah cerita bokep ku.. Aku tergerak juga untuk mengirim tulisan setelah aku membaca salah satu artikel di Surga Dunia tentang oral seks yang dikenal juga dengan nama cunnilingus. Aku jadi teringat bahwa apa yang tertulis di situ ternyata kasusnya sama dengan diriku.  Terus terang aku lebih menyukai oral sex daripada persetubuhan yang sesungguhnya (dengan penetrasi), terutama jika si lelaki aktif mengoral si wanita. Kecenderungan ini baru kusadari ketika waktu aku di sekolah menengah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya aku menyaksikan film bokep. Aku sangat terangsang melihat adegan si lelaki menciumi dan menjilati kelamin si wanita.  Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu tertarik pada adegan itu. Baru ketika aku kuliah aku kemudian punya pacar. Kita mulai saja ya cerita seks ini.. Pacaranku yang pertama biasa-biasa saja. Kegiatan seksual kami hanya terbatas pada ciuman. Demikian pula dengan pacaranku yang kedua, meskipun berlangsung lebih lama tetapi tidak ada letupan seksual yang berat. Kepada kedua-duanya pernah kusampaikan keinginanku untuk meniru apa yang pernah kulihat di film bokep tetapi mereka menolak. Mungkin karena mereka merasa risih. Setelah aku lulus dan bekerja keinginanku itu nyaris terlupakan.  Baru beberapa bulan bekerja aku punya seorang kenalan.

Dia mengaku belum lama putus dengan pacarnya. Kami sangat dekat sehingga akhirnya dia tahu keinginan seksualku. Waktu aku mampir ke tempat kostnya, kami bercumbu. Dalam kesempatan itu dia mengajak aku melakukan apa yang selama ini menjadi keinginanku. Disitulah untuk pertama kalinya aku merasakan apa yang kulihat di film biru beberapa tahun lalu. Aku menciumi seluruh tubuhnya hingga berakhir di vagina dia. Hanya saja kami kurang menikmatinya saat itu, mungkin karena aku kelihatan panik dan grogi, sementara diapun tampaknya ada hambatan psikologis karena aku adalah teman dekatnya. Setelah itu hubungan kami biasa-biasa saja.  Kesempatan kedua datang waktu aku berkenalan dengan seorang gadis di kolam renang. Usianya beberapa tahun di bawahku. Anehnya aku tidak menjadi akrab dengan gadis itu hingga akhirnya aku mendapat kesempatan berkenalan dengan kakaknya yang usianya sebaya denganku. Aku mengenal kakaknya itu melalui telepon ketika aku menelepon ke rumahnya.  Kami kemudian janjian untuk ketemu dan nonton. Cewek ini tinggi dan seksi, kulitnya agak hitam. Ternyata dia pun baru selesai kuliah dan sekarang bekerja sebagai guru senam (dia belum mendapat kesempatan pekerjaan lain). Waktu di dalam bioskop kami berbincang-bincang. Dia makan coklat silver queen. Aku bilang ama dia, bagi dong coklatnya. Ternyata dia tidak memotong coklat yang baru malah langsung memagut bibirku dan dengan gerakan lidah yang mempesona, memindahkan coklat yang baru dia kunyah sedikit demi sedikit ke kerongkonganku.  Persis seperti induk burung yang memberi makan anaknya. Aku kaget bukan main. Sepanjang pemutaran film itu kami sibuk saling memagut. Dia aktif sekali, bahkan waktu aku minta minum pun dia segera menenggak buavita, menciumku, kemudian mengalirkan sari jeruk itu dari mulutnya langsung ke mulutku. Dalam pertemuan kedua kami sepakat ketemu di hotel sederhana. Waktu ngobrol-ngobrol akhirnya kami menemukan titik temu, bahwa kami sama-sama menghindari hubungan seks dalam arti penetrasi, ternyata dia hanya mau dijilat dan akupun memang cuma ingin menjilat.

Baca Juga Cerita mesum Hot : NIMATNYA BELAJAR SEKS SEKOLAHAN

Jadi klop.  Kami
berciuman sambil berdiri, pelan-pelan aku melucuti pakaiannya hingga dia
telanjang bulat. Masih sambil berdiri, aku menyusuri tubuhnya dengan lidahku
hingga lidahku berhenti di klitorisnya. Aku sudah jauh lebih tenang dan rileks.
Dia berdiri sambil mulai membuka kakinya. Aku berlutut. Dengan satu sapuan yang
menghentak dan seketika, aku menyapu permukaan vaginanya dengan seluruh telapak
lidahku. Dia menjerit di atas sana. Kemudian ujung lidahku bermain di
klitorisnya.  Selain dengan lidah,
bibirku memagut, mengulum dan mengisap klitorisnya. Pelan-pelan aku melakukan
gigitan-gigitan kecil di sekitar situ sehingga membuat gerakan pahanya semakin
menggila. Kedua tanganku memegangi pahanya atau memeluk pantatnya. Dari
klitoris, ujung lidahku menemukan lubang vagina dan segera menembusnya kemudian
melakukan gerakan memutar dan menyapu, juga gerakan lidah maju mundur.  Karena lubangnya cukup besar, atau mungkin
karena mulutku yang kecil, aku bisa meletakkan bibirku agak ke dalam sehingga
lidahku bisa masuk cukup panjang dan leluasa. Lidahku menemukan lapisan-lapisan
lunak, ada juga seperti lekukan, benjolan atau suatu permukaan seperti handuk.
Setelah puas sambil berdiri, dia berjalan dan duduk di kursi. Disuruhnya aku
berlutut sementara dia duduk dan membuka pahanya. Begitu dibuka, aku
langsung  “makan” dan dia tak
henti-hentinya mengeluarkan suara … 
..erangan atau keluhan. Tangannya meremas-remas kepalaku atau
menekan-nekan kalau dia merasa lidahku kurang dalam. Semakin lama lubangnya
semakin basah sehingga gerakan lidahku mengelurakan suara kecipak-kecipak.
Tidak ada bagian yang terlewat oleh lidahku. Akhirnya dia bangun dan berjalan
ke tempat tidur. Dia berbaring dan membuka pahanya. Aku mengulangi lagi
gerakan-gerakan tadi.

Aku melihat dia masih tangguh dan belum ada tanda-tanda
orgasme padahal aku ingin membuat dia orgasme dengan lidahku.  Dia membalikkan badannya kemudian nungging di
depanku sehingga di hadapanku kini terpampang sepasang pantat yang sehat dengan
tumpukan kelamin yang menantang. Aku menusukkan lidahku ke lubang kelaminnya
dari belakang. Sekarang rasanya lebih longgar dibandingkan tadi.  Setelah bermain cukup lama, masih dari
belakang, aku membuat sapuan dengan seluruh lidahku perlahan-lahan menyusuri
belahan kelaminnya terus ditarik ke atas hingga melewati belahan pantatnya dan
berakhir di tengah garis pinggul. Telingaku sudah penuh terisi oleh teriakan dan
erangan dia.  Akhirnya aku berbaring
menatap langit-langit kamar sementara dia masih tetap nungging. Lantas aku
punya inisiatif, dari belakang dia kepalaku masuk ke “kolong” selangkangannya.
Kini leherku berada di antara kedua pahanya dan di atas wajahku terbentang
kelaminnya yang menganga.  Dengan gerakan
yang lebih lembut aku melakukan sapuan dan cemilan-cemilan kecil sehingga dia
kelihatan lebih tenang dan irama permainan menjadi slow. Dengan setengah
mendesah aku bilang,  “bekap aku….. ” Dan
…..perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kini wajahku benar-benar
“terbenam”.  Lidahku segera menyusuri
lubang kelaminnya, kujulurkan, kemudian lidahku terkunci di dalam. Tanganku
memeluk kedua pantatnya. Seperti tahu maksudku, dia melakukan gerakan menggoyang.
Pantatnya bergerak memutar, kemudian maju mundur tak ubahnya seperti orang
fucking. Dia melakukan gerakan genjotan demi genjotan.  Lidahku kutahan agar tidak melesat dari
lubang kemaluannya (sebetulnya aku mau bilang “memeknya” tapi rasanya buatku terlalu
vulgar).

Aku tidak tahu ekspresi wajah dia, yang jelas dia begitu
enjoy dengan gerakan-gerakannya. Selain suara erangan, aku masih bisa mendengar
suara kain seprai diremas-remas. Gerakannya makin kencang dan menggila. Kalau
saja tidak karena dia orgasme, mungkin aku tidak sanggup bertahan lebih lama
lagi karena kehabisan nafas.  Akhirnya
dia meregang, ada sentakan kecil, selama beberapa detik tidak ada suara atau
gerakan apa-apa, hening, cuma sedutan-sedutan di sepanjang lorong kelamin dia.
Akhirnya dia terkulai, aku segera mengangkat pinggul dia dan keluar dari
jepitan pahanya. Aku mengambil nafas dan berbaring di sebelahnya, sementara dia
masih tetap telungkup.  Setelah berdiam
diri cukup lama, dia bangun, mengambil tisu dan membersihkan mukaku yang basah
dan lengket. Aku sendiri tidak sampai “keluar” (ejakulasi) tetapi aku merasakan
“sejenis orgasme” yang aneh, tidak keluar tapi puas, mungkin karena aku bisa
menikmati orgasme cewek dengan lidahku. 
Setelah peristiwa itu kami masih sempat satu kali mengulanginya lagi, di
tempat yang berbeda dan waktu yang lain tetapi dengan urut-urutan yang sama.
Kemudian suatu hari dia bilang bahwa dia lebih baik menikah dengan lelaki
pilihannya. Yang jelas lelaki itu bukan aku, karena selama kami kencan tidak
sekalipun kami bicara soal pacaran atau pernikahan.  Aku memang ada rasa sedih mengingat aku
sangat menikmati permainan ini, tetapi ya sudahlah.

Sampai sekarang aku masih mencoba bertahan dengan komitmenku
yaitu tidak melakukan seks dalam arti sampai penetrasi kelamin (memasukkan
kelamin). Bukan apa-apa, aku sangat takut pada penyakit kelamin. Aku seorang
yang well-informed sehingga segala informasi yang berkaitan dengan penyakit
kelamin termasuk HIV/AIDS sudah ada di kepalaku.  Memang dengan oral pun kemungkinan terkena
penyakit masih tetap ada tapi risikonya lebih kecil. Lagi pula aku selalu
menjaga kesehatanku, makanan yang baik, berolahraga, dan menjaga kebersihan
termasuk kebersihan mulut dan lidah dengan antiseptik kumur.  Karena kesibukanku (dan karena sebetulnya aku
tidak ingin dikuasai oleh keinginan itu terus menerus), aku hampir lupa dengan
kecenderunganku untuk menikmati oral (cunnilingus) sampai akhirnya aku membaca
salah satu tulisan di Surga Dunia dan aku teringat kembali pada kecenderunganku
dan pengalamanku.

TANTE BETTY SALALU MENGGODA

Suasana rumah Tante Betty petang itu masih lengang. Hanya
tampak satu sepeda motor milik Randy dan sebuah mobil Kijang terbaru yang baru
saja memasuki garasi. Randy dan kakaknya, Susan, berlibur di rumah Tante Betty
untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Tante Betty sebagai wanita karier sering
merasa kesepian karena ia belum bersuami. Ia sangat senang apabila
ponakan-ponakannya berkunjung ke rumahnya, apalagi sampai menginap lama seperti
yang dilakukan anak dari kakak pertama dan keduanya itu.  Susan baru saja pulang dari rumah Nina saat
waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. Melihat suasana rumah sedang
kosong ia segera masuk kamar. Matanya tampak sembab menandakan ia baru saja
menangis. Meskipun jauh-jauh hari Susan sudah merasakan perubahan sikap Ari,
namun tetap saja kaget dengan keputusan kekasihnya itu untuk tidak meneruskan
hubungan mereka lagi. Apalagi di telepon tadi, Ari yang mengatakan bahwa mereka
tidak cocok seperti dibuat-buat saja. Tapi Susan juga bukan gadis yang lemah.
Baginya, tidak ada alasan baginya untuk menjadi gadis yang cengeng diusianya
yang telah menginjak delapan belas. Pintu kamar Susan tiba-tiba saja terbuka.
Kepala Randy muncul dari balik pintu sambil tersenyum.  Baru datang, Kak??, tanya Randy sambil
ngeloyor masuk meski kakaknya sedang berganti pakaian. Randy berjalan acuh tak
acuh. Iya..?, jawab Susan singkat. Pikirannya masih sumpek dengan kejadian tadi
siang. Segera saja direbahkan badannya di kasur setelah mengganti baju perginya
dengan daster tipis. Kok, lesu gitu.., Kenapa??, Randy yang baru kelas dua SMP
itu menghampiri Susan.

Ia juga kemudian merebahkan badannya disamping kakaknya
tersebut. Susan hanya diam saja seolah tidak mendengar pertanyaan adiknya.
Matanya menerawang melihat langit-langit kamar. Randy pun akhirnya
memperhatikan sepupunya tersebut. Susan memang benar-benar cantik.
Kadang-kadang ia merasa lebih senang kalau Susan bukan saudaranya. Mungkin
karena seringkali ia tanpa sadar mengagumi tubuh Susan. Entah mengapa
akhir-akhir ini minatnya terhadap wanita begitu meningkat. Ia bahkan suka
sekali melihat-lihat pose wanita di majalah kosmopolitan milik kakaknya itu.
Biasanya ia jadi terangsang dan onani di kamar mandi.  Sret..?, Sepersekian detik posisi tangan Susan
bergerak memangku kepalanya sendiri dan tanpa ia sadari belahan baju di dadanya
menjadi terbuka. Melihat hal demikian Randy jadi sedikit canggung. Ia
kebingungan sekaligus menyukai pemandangan itu. Randy agak berdebar-debar
ketika ia semakin jelas melihat lekuk buah dada kakaknya yang tampak ranum dan
indah. Apalagi tampak tonjolan puting di balik daster tipis itu. Batang
kon**lnya terasa sedikit mengeras. Karena dorongan hasratnya, Randy
memberanikan diri perlahan-lahan mendekati tubuh Susan.

Ia merangkul pinggang kakaknya tersebut. Merasakan sentuhan
di tubuhnya, membuat rasa sedih Susan semakin mendalam. Air matanya mulai
keluar dan ia segera membalikkan badan membelakangi adiknya. Ia tidak mau
menangis di hadapan Randy. Posisi demikian membuat Randy bisa merangkul Susan
dengan leluasa dari belakang. ?Kamu cantik deh.., malam ini..?, ucap Randy
tanpa sadar. Susan pun hanya diam saja. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah ada
orang yang menyayanginya. Randy kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Susan.
Gadis yang merasa sedang bersedih itu sedikit bergerak lebih mendekatkan
badannya ke dalam pelukan Randy. Ia ingin ada orang yang menghiburnya
disaat-saat seperti ini. Respon Susan ini membuat Randy berani menggerakan
tangannya dengan lembut untuk menyentuh bagian bawah buah dada sepupunya. Susan
hanya memejamkan mata saja. Posisi tubuh yang berhimpitan itu membuat pikiran
Randy semakin tidak menentu. Apalagi batang kon**lnya yang berhimpitan dengan
pantat Susan. Perlahan ia mulai meremas dengan halus buah dada sepupunya
tersebut. Susan pun dalam keadaan sedang sedih menjadi merasa sangat tenang
karena adiknya seperti mengerti kesedihannya.

Ia tahan terhadap seorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak
tangan Randy membelai-belai buah dadanya yang memang tidak memakai beha.
Belaian Randy pada bagian tubuhnya yang sensitif tersebut membuat jantung Susan
sedikit berdebar-debar. Tapi ia segera menganggap wajar sentuhan kasih sayang
sepupunya tersebut.  Randy pun mulai berani
menciumi bagian tengkuk leher Susan sambil memasukkan tangannya ke dalam daster
Susan. Perasaan Susan menjadi sedikit tidak karuan. Ia mulai menyadari bahwa
sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tapi di satu sisi ia amat
menikmati sentuhan itu. Terutama remasan telapak tangan Randy terhadap puting
susunya. Perasaan sedih yang sedang ia alami seperti berganti dengan keinginan
untuk terus dibelai. Ia ingin menghentikan Randy, namun sentuhan itu
membangkitkan perasaan lain dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu
membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya pun menjadi agak mengeras oleh
karena sentuhan dan remasan lembut tangan Randy. Ran, mmh.., udah ah.., aku
kegelian?, akhirnya Susan berusaha menyudahi aktivitas itu. Ah, aku kan sayang
sama kamu?, sahut Randy sambil sedikit ngos-ngosan. Ia masih saja merabai tubuh
sepupunya.  ?Engh, badanku jadi lemas
semua nih?, tanpa sadar Susan berucap sambil setengah merengek. Kemaluannya
bagian bawah pun mulai terasa hangat dan lembab. Randy tidak menghiraukan
perkataan sepupunya tersebut, ia masih terus meremas-remas payudara Susan.

Malah ia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam celana dalam sepupunya. Bulu-bulu halus di memek Susan pun terasa di telapak tangan Randy. Iapun menyentuh bibir memek sepupunya itu. Susan menggelinjang. Nafasnya mulai tidak terkontrol. Kesadarannya pun mulai hilang. Sekilas ia hanya menyadari bahwa ia sedang dicumbui oleh sepupunya sendiri. Mekinya sudah mulai berdenyut-denyut. Randy secara lembut namun penuh nafsu mulai merebahkan tubuh Susan. kon**lnya seperti ingin membutuhkan sesuatu. Ditindihnya tubuh sepupunya dengan birahi yang mulai tidak terkontrol. Segera saja ia buka kancing daster sepupunya. Tampak dengan jelas kedua belah buah dada sepupunya yang indah itu dengan putingnya yang telah berdiri tegak. Ia langsung mengulumi puting buah dada sepupunya tersebut. Ran.., ngmhhnghh.., udah dong.., sshh?, ucap Susan ketika sekilas kesadarannya datang. Namun Randy sudak asyik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan puting susu sepupunya dengan penuh perasaan. Mata Susan terpejam dan tangannya membelai kepala Randy, merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya.  Randy akhirnya mulai tak sabar, ditariknya turun celana dalam sepupunya tersebut. Susan sudah benat-benar dikuasai nafsu. Ia tidak sadar ketika celana dalamnya terlepas. Randy pun segera memelorotkan celana pendeknya sendiri sampai batang kon**lnya terlihat tegak.

BERCINTA DENGAN MANIAK ORAL SEKS dan TANTE BETTY SALALU MENGGODA

Dikangkangkannya kedua kaki Susan dengan perlahan. kon**lnya segera ia arahkan ke dalam pangkal paha Susan. ?Sleep!?, Setengah detik kemudian kon**l Randy mulai memasuki liang memek Susan. Terasa hangat dan empuk. Sesaat Susan seperti tersadar apa yang sedang terjadi, namun kesadarannya langsung hilang ketika Randy mulai menggerakan pinggangnya naik turun. Napas Randy semakin ngos-ngosan tatkala tubuhnya mulai bergerak menindih tubuh sepupunya yang mulus itu. Buah dada Susan bergoyang-goyang karena gerakan sodokan Randy terhadap tubuhnya. Semuanya seperti tidak dapat dihentikan begitu saja. Kesadaran Susan pun telah musnah berganti kebutuhan untuk dicumbui. Ia akhirnya juga merespon gerakkan yang dilakukan sepupunya tersebut. Meki Susan berdenyut-denyut ketika kon**l sepupunya terus bergerak dalam liang memeknya. Pinggangnya bergerak berputar-putar dan sambil merintih penuh rasa nikmat.  Ran.., nghh enghhnak.., enghh terusshhsshh?, rintih Susan dalam kenikmatan. Desahan Susan membuat nafsu Randy semakin menjadi-jadi. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa gadis yang sedang ia entot adalah kakak sepupunya sendiri. Konsentrasi Randy hanyalah pada gerakan tubuhnya yang maju mundur. Batang kon**lnya seperti dipijit-pijit di dalam lubang memek Susan. Ia semakin mempercepat gerakannya karena terasa sesuatu yang mendesak batang kon**lnya. Engghh.., yang.., engghh lebihhss kerassh..sshh?, Susan mendesah merasa saat itu dirinya telah membubung tinggi. Randy semakin mempercepat gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk menjadi semakin berirama. Randy merasa kon**lnya seperti akan meledak. Gerakannya kini telah menjadi hentakan-hentakan.

Baca Juga Cerita Mesum Hot : MENDAKI GUNUNG YANG MEMBERIKAN KENIKMATAN DAN KEPERAWANAN SEORANG WANITA BAGIKU

Susan masih terus memeluk erat tubuh sepupunya sambil
matanya terus terpejam. Esshh.., Ahh.., ahh..ampirr.., ashh?, Susan
mendesah-desah. Ia merasa tubuhnya sudah hampir mencapai puncak. Gerakan tubuh
keduanya menjadi sangat cepat.  Tiba-tiba
Randy menghentakkan badannya dengan keras dan lama ke dalam tubuh sepupunya.
Kedua tubuh itu tampak bergetar. Tangan Susan pun memeluk tubuh Randy tak kalah
eratnya. Keduanya telah sampai dipuncak kenikmatan. Adegan kedua sepupu itu
tanpa disadari sebenarnya dilihat oleh Tante Betty dari balik pintu. Tante
Betty benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya. Ia sebenarnya ingin
segera memasuki kamar itu namun ia segera menyadari bahwa hal itu dapat
memperburuk keadaan. Beberapa saat kemudian Tante Betty melihat keduanya tampak
tertidur. Kedua ponakannya itu terkulai lemas dalam keadaan telanjang. Dengan
perlahan ia memasuki kamar itu dan mendekati ranjang tempat dua ponakannya
tertidur lelap.  Ia mulai menatap wajah
kedua ponakannya dengan rasa galau. Mungkin karena aku terlalu sibuk sehingga
hal ini sampai terjadi ucapnya dalam hati. Dengan perlahan ia mulai menaiki
kasur dan mendekatkan badannya pada tubuh Susan. Dipeluknya gadis ponakannya
itu dengan penuh rasa kasih sayang. Melihat tubuh gadisnya yang sintal dengan
buah dada yang ranum membuatnya tersadar bahwa Susan memang mungkin sudah
saatnya dewasa. Benar-benar kesalahanku, keluhnya. Randy yang merasa ada orang
datang mulai terbangun. Kelopak matanya terbuka perlahan dan tampak tantenya
memakai daster biru membelakanginya. Lekuk tubuh tantenya tampak indah dalam
keremangan kamar. Dalam keadaan setengah sadar, ia masih merasakan kenikmatan
yang baru saja dilaluinya bersama Susan. Tak terasa beberapa saat kemaluannya
menegang kembali.  Kebutuhan yang mulai
mendesak itu membuat Randy mulai salah tingkah.

Tiba-tiba saja ia ingin menyentuh tubuh tantenya yang berada
di hadapannya. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah. Namun ia
sangat takut apabila tantenya marah. Maka iapun berpura-pura tidur dan
memejamkan mata. Dalam keadaan yang mulai birahi kembali Randy memutar otaknya
agar dorongannya tersebut terpuaskan. Maka dengan pura-pura dalam keadaan tidur
Randy menggerakan badannya untuk dapat memeluk tubuh tantenya.  Tante Betty yang merasa tubuh Randy bergerak
segara membalikkan badan dan memeluk tubuh Randy. Buah dadanya yang hanya
dibalut daster biru terasa menyentuh bagian muka Randy. Tante Betty pun mulai
membelai kepala Randy dengan penuh kelembutan. Diperhatikan ponakan
laki-lakinya dari atas kepala dan turun ke bawah. Pasti banyak yang naksir,
ucap tante Betty dalam hati melihat kepolosan wajah ponakannya itu. Tiba-tiba
wajah Tante Betty memerah. Tak sengaja matanya menyapu kon**l Randy yang agak
menegang. Ia berusaha menenangkan diri bahwa yang dihadapannya adalah keponakannya
sendiri. Namun jantungnya semakin berdebar-debar. Apalagi diusia yang telah
memasuki usia tiga puluh tahun ini ia belum pernah disentuh laki-laki.
Kebutuhan seksualnya selama ini ia alihkan dengan menyibukkan diri pada
pekerjaan. Sebagai wanita matang, selama ini ia belum pernah melihat tubuh
laki-laki dewasa dalam keadaan telanjang. Tubuh Randy pun juga mulai mekar di
usia enam belas tahun itu. Tiba-tiba kepala tante Betty terasa agak
berkunang-kunang. Tanpa sadar tangan Tante Betty mulai bergerak mendekati
batang kon**l Randy. Dengan perlahan-lahan agar Randy tidak terbangun, Tante
Betty mulai menyentuh batang kon**l Randy. Terasa hangat dan agak keras.
Dibelai-belai batang kon**l itu dengan penuh kelembutan. Ia membayangkan andai
saja batang kon**l itu mendesak-desak di lubang memeknya. Matanya mulai
terpejam. Tanpa sadar tangannya yang sebelah meremas buah dadanya sendiri.
Terasa ada cairan hangat mengalir di dalam kemaluannya. Mau tidak mau Tante
Betty mengakui bahwa ia mulai terangsang setelah menyentuh batang kon**l
Ponakannya.  Tiba-tiba saja tangan Randy
bergerak. Rasa kaget itu membuat Tante Betty menghentikan sentuhannya. Ia
memejamkan mata sambil berbaring dalam keadaan memeluk ponakannya. Harapannya
adalah Randy menganggapnya tidur. Merasakan apa yang baru saja dilakukan
tantenya terhadap kon**lnya, Randy menjadi berani. Dibukanya ritsluiting atas
daster tantenya.

Tampak di depan matanya buah dada yang lebih besar dari
kepunyaan Susan. Tampak pula tonjolan mungil puting Tante Betty yang berwarna
merah kecoklat-coklatan. Randy sudah tidak sabar. Ia langsung mengulum puting
susu tantenya yang sudah mulai menegang itu. Buah dada tantenya pun mulai
terasa mengeras.  Tante Betty kebingungan
dengan apa yang dilakukan ponakannya itu. Sekilas hampir saja ia beranjak
bangun. Seharusnya ia menegur yang dilakukan ponakannya itu. Tapi jangan-jangan
ia tahu apa yang tadi kulakukan, pikir Tante Betty. Ia menjadi takut sendiri
kalau hal itu benar-benar terjadi. Pasti bisa memalukan dirinya jika ponakannya
melapor pada mamanya. Akhirnya dengan pasrah, Tante Betty tetap berpura-pura
tidur. Apalagi sentuhan lidah Randy pada putingnya membawa kenikmatan yang luas
biasa. Bahkan ia mulai menikmati sepenuhnya ketika kuluman Randy disertai
gigitan kecil. Tante Betty pun mengigit bibir karena cumbuan ponakannya.  Ssshh..?, tanpa sadar Tante Betty mendesah
penuh kenikmatan saat Randy mengulum puting buah dadanya. Ia pun memegangi
kepala ponakannya dengan penuh kelembutan seperti tidak boleh membiarkan
aktivitas itu berhenti. Kesadarannya mulai kabur dan seluruh sendi tubuhnya
menjadi sangat lemas. Randy tahu bahwa tantenya berpura-pura tidur. Ia juga
tahu kalau tantenya benar-benar menikmati semua yang dia lakukan pada tubuh
tantenya itu. Hal ini semakin membangkitkan keberaniannya. Ia segera membuka
daster Tante Betty sambil terus mengulum puting serta meremas-remas tubuh Tante
Betty. Dijilatinya seluruh tubuh tantenya. 
Enghh.., ahhng.., ahh.., nggssh?, Tante Betty mendesah tanpa mampu
menahan apa yang dilakukan ponakannya tersebut. Tubuhnya seperti tidak mau
berhenti dijilati. Saat ini dia hanya ingin terus disentuh dengan penuh
kemesraan. Napas Randy mulai ngos-ngosan. Kebutuhannya untuk memuaskan dorongan
kebutuhannya membuat ia segera membuka celana dalam Tante Betty.

Pemandangan bulu-bulu halus di sekitar kemaluan tantenya
membuat Randy semakin bernafsu. Diarahkan batang kon**lnya ke dalam
selangkangan tante Betty. Sleep!?, Batang kon**lnya pun telah masuk ke dalam
lubang memek tantenya. Tante Betty merasakan tubuhnya dimasuki sesuatu yang
terasa luar biasa enaknya. Matanya terpejam sangat dalam. Tubuhnya mulai
merespon gerakan naik turun Randy. Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan
dorongan nafsu yang mulai tinggi. Aahh.., esshh.., ahh?, Tante Betty mulai mengerang
kenikmatan. Ia pun memegangi pantat Randy untuk membantu gerakan naik turun.
Mendengar suara desahan-desahan Susan pun terbangun. Ia sedikit terhenyak
melihat tubuh tantenya dalam keadaan telanjang ditindih oleh Randy. Dilihatnya
Randy dengan penuh nafsu menyetubuhi Tante Betty. Susan pun agak bingung bahwa
Tantenya itu justru merepon dengan desahan-desahan. Tangan Randy memegangi paha
Tante Betty dan pinggangnya terus bergerak di sela-sela selangkangan tantenya
itu. Melihat adegan sepupu serta desahan tantenya dalam ruangan yang
remang-remang ini membuat Susan mulai terangsang. Tanpa sadar Susan mendekati
wajah tantenya itu. Diciumnya bibir Tante Betty. Tante Betty pun dalam keadaan
yang sudah di awang-awang segera merespon ciuman itu dengan lumatan yang penuh
birahi. Randy sudah asyik dengan aktivitas maju-mundur untuk meningkatkan
kenikmatannya. Eng.., ssh.., nikmat.., Ran?, desah Tante Betty sambil
disela-sela ciumannya dengan Susan. kon**l Randy terasa semakin tersedot-sedot.
Suara kecepak kecepok menjadi semakin keras dan berirama sering dengan gerakan
kon**l Randy memasuki liang memek Tante Betty. Susan semakin larut dengan
permainan tante dan sepupunya itu. memeknya pun telah menjadi basah karena
terangsang melihat adegan sepupu dan tantenya itu. Kepala Susan kemudian
bergerak turun.

Bibirnya mengulum puting dan tangannya meremas-remas buah dada tantenya.  Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh?, Tante Betty semakin merasa terbang di awang-awang. Gerakan Randy membuat memeknya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Susan pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Randy. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Randy. Gerakan maju-mundur Randy diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Betty semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Randy sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Betty menegang dan memeknya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan. Ran.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh?, ucap Susan tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuhi. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui. Randy pun menarik kon**l dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kon**lnya itu ke arah lubang memek Susan yang telah mengangkang itu. ?Sleep!?, kon**lnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu.  Mereka sudah dikuasai oleh birahi yang tak tertahankan. Kebutuhan itu saling memuaskan membuat tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Randy menciumi buah dada Susan sambil pinggang melakukan gerakan naik turun. Susan melingkarkan tangannya pada punggung Randy. Enghh terusshh.., Ran.., masukin terus.., enggsshh?, desah Susan sambil matanya masih terus terpejam. Dengan perlahan Randy menarik tubuh Susan agar duduk di atas pinggang Randy. Posisi ini semakin membuat kon**l Randy lebih bisa masuk lebih dalam lagi. Tangan Randy memegangi pantat sepupunya itu. Susan juga merasa memeknya terisi lebih penuh oleh batang kon**l Randy. Randy semakin merasa kon**lnya disedot-sedot oleh kemaluan sepupunya.

Baca Juga Cerita Mesum Indonesia : TANTANGAN AKI dan KUBERIKAN PERAWAN UNTUKNYA

Susan yang berada di atas tubuh Randy mulai menggerakkan
badannya. Keduanya telah larut dalam gerakan berirama. Randy semakin
memperdalam gerakannya pada selangkangan sepupunya. Susan pun mencontoh gerakan
tantenya dengan menggoyang-goyang pinggangnya. ?Enghh.., terus.., Ran.., Enghh
enaahkk?, mata Susan terpejam dan bibirnya mendesah. Randy terus menggerakan
pinggangnya semakin cepat. Goyangan Susan pun menjadi samakin cepat pula. Kedua
tubuh itu telah menyatu dalam kebutuhan yang tak tertahankan. memeknya terasa
semakin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan kon**l sepupunya itu.  ?Lebihh kerashh.., enghh lagi?, Susan
merasakan tubuhnya akan meledak. Gerakan keduanya menjadi semakin cepat dan
keras. Tiba-tiba saja tubuh keduanya menegang secara bersamaan tanda mereka
mencapai puncak kenimatan bersamaan. Beberapa saat kemudian ketiganya sudah
tertidur pulas dalam keadaan telanjang. Peristiwa semalam tampaknya dianggap
seperti tidak pernah ada oleh Tante Betty. Saat makan pagi, tante Betty tampak
berusaha bersikap santai. Ran, kamu mau kemana hari ini?, tanya Tante Betty
sambil mengoleskan mentega pada roti tawarnya. Ia sudah mengenakan busana kerja.
Blus krem dan rok span abu-abu. Mungkin ke toko buku, ada novel Shedney
Shieldon yang baru?, ucap Randy sambil berpura-pura membaca koran. Ia masih
sungkan dengan Tante Betty mengingat apa yang dilakukannya semalam. Ia takut
kalau sampai Tante Betty lapor ke mamanya. Bisa-bisa aku dibunuh oleh Papa,
pikirnya. Kalau gitu ini buat beli novelnya?, ucap Tante Betty sambil
menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan. Randy pun mendongakan kepalanya
sambil terheran-heran. Dilihatnya Tante Betty mengangguk. Tanda ia harus
menerima uang itu. Makasih ya, Tante?, ucap Randy sambil menyorongkan badannya
memeluk Tante Betty, Merekapun berangkulan erat. Tiba-tiba Tante Betty
berbisik?,

Yang tadi malem jangan kasih tau siapa-siapa ya, Ran?.  Iya, Tante?. Kemaluan Randy terasa mengeras.
Terus kalau Randy takut tidur sendirian, tidur di kamar Tante aja ya?, ucap
Tante Betty dengan nada datar. Ia tidak mau Randy menangkap keinginannya. Namun
bagi Randy kata-kata itu seperti undangan yang sangat jelas maksudnya. Randy
pun sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Tante Betty tampak agak
memerah. Hasrat untuk melakukan aktivitas seperti semalam menggelegak dalam
dirinya. Tanpa sadar diciumnya bibir Tante Betty. Pertama lembut namun kemudian
semakin ganas. Kebutuhannya mulai tak tertahankan. Tante Betty sempat gelagapan
dengan apa yang dilakukan oleh Randy. Ia tidak mengira Randy sudah berani
terang-terangan. Namun sekian detik kemudian ia mulai membalas ciuman itu.
Mereka saling melumat lidah dan menghisap. Ia bahkan membiarkan tangan Randy
membuka kancing blusnya. Tangan Randy segera menyisihkan BH dan meremasi buah
dadanya. Semakin lama buah dada itu terasa mengeras.  Sudah, Ran. Tante mau ke kantor?, ucap Tante
Betty sambil berpura-pura tidak mau. Namun tampaknya Randy tidak peduli. Ia
mulai menciumi leher tante Betty dengan lembut. Tangannya yang satu bahkan
mulai mengangkat span abu-abu itu hingga celana dalam tante Betty terlihat.
Tangan Randy pun mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu.  Ash.., neghh, udah, Ran?, desah Tante Betty.
Ia tidak ingin terlambat. Tender proyek dua M itu bisa hilang, pikir tante
Betty. Namun apa yang dilakukan ponakannya ini benar-benar terasa nikmat.
Akhirnya ia membalikkan badan dan segera menurunkan celana dalamnya. Udah, Ran
dari belakang aja?, ucap Tante Betty sunguh-sungguh.

Rani, teman kantornya, pernah mengatakan kalau pria
bersetubuh lewat belakang akan cepat ejakulasi. Paling tidak ia masih sempat
merasakan persetubuhan dan tidak terlambat ke kantor.  Kesempatan itu tidak disia-siakan Randy.
Dipelorotkannya celana pendeknya. Batang kon**lnya tampak sudah sangat tegang.
Perlahan diarahkannya kon**lnya ke memek Tante Betty. ?Slepp!?, kon**l Randy
mulai memasuki lubang memek Tante Betty. Lututnya seperti hampir copot ketika
kon**l itu masuk ke dalam lubang memek Tante Betty. Tante Betty juga segera
merasa lemas. Ia pun segera menahan badannya pada sandaran sofa. Posisinya
seperti orang yang akan naik kuda. Eenghh.., nikmat, terusshh?, desah Tante
Betty sambil memejamkan mata. Randy memegangi pinggang tantenya dan terus
menyodok-nyodokan kon**lnya ke memek Tante Betty. kon**lnya terasa seperti
dipijat-pijat dan disedot-sedot. Ia kemudian ikut membungkukkan badan agar
tangannya dapat meremas buah dada Tante Betty yang ranum menggantung.  Gerakan mereka makin lama makin cepat. Tante
Betty sudah tertelungkup di sandaran sofa dan Randy menyetubuhinya dari
belakangnya. Kenikmatan itu semakin membuat ia lupa urusan kantornya. Terusshh,
Ran.., enakk?, desah Tante Betty. Beberapa saat kemudian Randy mempercepat
gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Betty namun pinggangya masih melakukan
gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil kon**lnya disorongkan
secara mendalam ke lubang memek Tante Betty.

Ia telah sampai di pucak kenikmatan. ?Cret.., cret.., cret?, sperma Randy membasahi lubang memek Tante Betty. Ia kemudian menarik kon**lnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa.  Tante Betty segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan blus serta rok mininya. Dilihatnya ponakannya memandang dengan mesra. Tampaknya kecanggungan diantara mereka sudah luntur dan berganti hubungan dua lawan jenis yang saling membutuhkan. Tante Betty pun mau tidak mau mulai mengakui bahwa ia tidak lagi melihat Randy sebagai ponakannya namun tak lain sebagai pria yang mampu memberikan kepuasan seksualnya. ?Udah, ya Tante ke kantor dulu?, ucap Tante Betty sambil mendekati Randy. Mereka berciuman dengan mesra seperti seorang kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Betty segera beranjak ke garasi. Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. Randy pun segera memakai celananya dan tertidur di sofa.  Demikianlah cerita bokep seks BERCINTA DENGAN MANIAK ORAL SEKS dan TANTE BETTY SALALU MENGGODA oleh cerita sex hot

Sumber Bacaan Lainya

The SecretY – Explore Hidden Content
TemFlix Live – Koleksi Video Viral terbaru
Kentu Rien Mas – Eco Tenan!

TANTE NITA BEDA DENGAN TANTE LAIN dan GURU PRIVATE
MENDAKI GUNUNG YANG MEMBERIKAN KENIKMATAN DAN KEPERAWANAN SEORANG WANITA BAGIKU

Your email address will not be published. Required fields are marked *