Cerita Dewasa

TANTE NITA BEDA DENGAN TANTE LAIN dan GURU PRIVATE

0
Please log in or register to do it.

Cerita Seks Terbaru – cerita bokep ini adalah cerita mesum yang hot.. Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau kejadian itu tidak pernah terjadi. Ini lah kisah seks ku.. Karena pada dasarnya saya juga merasa malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di dalam hati Tante Nita.  Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani.

Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.  Pada suatu sore, ketika saya sedang menikmati film porno dan sedang dalam tahap sangat ingin melakukan hubungan seks, (mungkin seseorang kalau sekali sudah merasakan nikmatnya hubungan seks, akan sulit untuk melupakannya) tiba-tiba berdering telepon dan tentu saja membuatku terhentak seketika dan dengan sedikit mengomel saya bangkit dan menjawab teleponnya (pembaca dapat merasakan kalau kita sedang menikmati sesuatu, terus ada hal yang mengganggu). Dengan berat saya menjawab, “Halo.., mau cari siapa..?” Lalu terdengar suara seorang wanita, “Saya ingin mencari Endy, Endynya ada..?” Dengan sedikit rasa ingin tahu, saya jawab, “Yah, saya Endy, disana siapa yach..?”  Kemudian terdengar suara yang agak genit tapi sangat merangsang, “Hayo.., sudah lupa yach sama saya, padahal belum juga satu bulan..!” Hati saya langsung berdebar-debar, lalu saya bertanya kembali, “Disana Tante Nita yach..?” Dan terdengar suara, “Emangnya kamu pikir sapa, sembarangan aja..!”

 Lalu saya pun
berkata, “Ada keperluan apa Tante..?” Dengan pelan tetapi agak kesal, Tante
Nita berkata, “Kamu kayak nggak tau aja, rumah tante lagi sepi nih, selain itu
tante lagi pengen nih, kamu bisa khan nolongin tante..?” Dengan sedikit jahil
saya bertanya lagi, “Nolongin apa tante..?” Tante Nita yang mungkin sudah kesal
sekali, lalu berkata, “Kamu ini bodoh atau pura-pura bodoh sich, udah hampir
satu bulan nich.. apa kamu nggak ingin kenikmatan kayak waktu itu..?” Dalam
hati, tentu saya saja saya sudah sangat berharap karena selain rangsangan dari
film porno yang saya tonton, saya juga tidak merasa puas akan onani yang saya
sering lakukan. Lalu saya berkata, “Tante tunggu yach, saya segera kesana,
paling cuman 10 menitan.” Dan Tante Nita menjawab, “Yach udah.., cepatan yach,
tante tunggu nih..!”  Dalam 10 menit,
saya sudah tiba di rumah Tante Nita, dan ternyata Tante Nita sudah menunggu
saya di depan rumahnya, terlihat Tante Nita memakai setelan piyama. Lalu kami
pun masuk ke dalam rumah dengan nafas terengah-engah. Saya berkata, “Tante ini
bikin capek saya aja..!” Dan dengan agak manja, Tante Nita berkata, “Masak gitu
aja capek, tapi kamu juga dapat enaknya khan, kamu ini juga kok masih juga
panggil tante, khan udah dibilang panggil aja dengan Nita, gimana sech..!” Dengan
tertunduk saya berkata, “Iya juga sech, saya lupa tante.. eh.. Nita maksud
saya.”  Lalu saya masuk ke dapur dan
mengambil minum. Tante Nita pun menyusul saya masuk ke dalam. Sesudah meminum
habis air dalam gelas, saya segera menarik Tante Nita dan memeluknya. Dengan
manja Tante Nita berusaha untuk melepaskan peluksan saya, tapi saya segera
mendaratkan ciuman saya ke bibirnya. Tante Nita terlihat sangat menikmatinya
dan mulai membalas ciuman saya dengan mengigit pelan lidah saya, tapi saya juga
berusaha membalas ciumannya.  Kami
berciuman hampir 3 menit, lalu saya melepaskan ciuman saya dan bertanya, “Nit,
saya bole nanya nggak..?” “Yach.., nanya aja, emang kenapa..? jawab Tante Nita.
Lalu saya berkata kembali,

 “Kalo bole tau, kamu pake celana dalam warna apa hari ini..?” Dan Tante Nita berkata, “Eh kamu.. memalukan, masak nanya hal yang gituan..?” Saya berkata lagi, “Masak nggak bole sich..?” Tante Nita berkata, “Yach udah.., kamu lihat aja sendiri..!” Lalu tangan saya mulai bergerilya di sekitar wilayah pinggang ke bawah dan dengan pelan saya mulai membuka celana piyama nya dan telihat kalau Tante Nita memakai CD warna putih dan terlihat bayangan kehitam-hitaman di sekitar lipatan kakinya.  Lalu Tante Nita berkata, “Nah udah tau khan, kok masih diam aja, kayak ngak pernah gituan aja..!” Dengan tersenyum saya lalu mengendong Tante Nita segera menuju kamarnya. Tante Nita berkata, “Kamu ini kok nggak sabaran sech..?” Sampai di kamarnya, saya membaringkan Tante Nita ke ranjang dan segera membuka pakaian serta celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD. Sedangkan terlihat kalau kemaluan saya sudah menegang. Lalu saya segera mencium bibir Tante Nita, sedangkan tangan saya mulai aktif bekerja meremas payudara Tante Nita. Kemudian saya pun membuka baju Tante Nita, sehingga tampaklah payudara Tante Nita yang masih terbungkus oleh BH yang berwarna putih juga (dalam pikiranku mungkin BH dan CD Tante Nita adalah satu set, sehingga tampak sangat serasi).  Lalu tangan saya mulai bergerak ke belakang untuk mencari kait dan membuka BH-nya tante, tapi dengan tersenyum Tante Nita berkata, “Ini model baru Ndy.., kaitnya terletak di depan.” Dan tangan Tante Nita sendiri yang melepaskan kait BH-nya, sehingga tampaklah oleh saya payudara Tante Nita yang masih kencang. Saya segera menenggelamkan wajah saya ke dalam payudaranya. Dengan gerakan meremas dan mulut saya menghisap putingnya, Tante Nita mulai terangsang, ini terlihat dari erangan Tante Nita. “Uuh.. enak sekali.. terus Ndy.. ehmm..” 

Baca Juga Cerita Mesum Dewasa : BERCINTA DENGAN MANIAK ORAL SEKS dan TANTE BETTY SELALU MENGGODA

Lalu tangan saya mulai bergerak ke bawah, masuk ke dalam
celananya dan mulai menyentuh bagian di sekitar selangkangannya, meskipun hanya
dari luar celana dalamnya. Lalu tante berkata dengan sedikit tertekan, “Ndy..
tante nggak tahan lagi nih..!” Tanpa berpikir panjang lagi, saya segera
melepaskan celana sekaligus CD Tante Nita, karena nafsu saya juga telah
memuncak. Lalu terlihatlah kemaluan Tante Nita yang ditumbuhi bulu-bulu yang
terawat dengan rapih.  Kepala saya segera
turun dan segera menjilati kemaluan Tante Nita. Terdengar Tante Nita menjerit,
“Aduh Ndy.., nikmat sekali.. terus.. tante merasa nikmat terus Ndy.. uh.. uh..
ahh..” Tiba-tiba tubuh Tante Nita mengejang dan pinggangnya terangkat ke atas.
Saya mengetahui kalau Tante Nita sudah hampir mencapai klimaksnya, tapi saya
segera menghentikan permainan saya, sehingga terlihat kalau Tante Nita sangat
kecewa dan berkata, “Kamu kok gitu sech Ndy..!” Saya berkata lagi, “Nit, nanti
saya akan memberikan kenikmatan yang sebenarnya, tapi sekarang kamu harus
meluruskan kembali dulu adik saya ini..!” sambil menunjukkan batang kemaluan
saya yang sudah agak mengecil.  Saya
bangkit dan segera mengarahkan kemaluan saya ke dalam mulut Tante Nita. Tante
Nita nampaknya sangat liar dan segera melahap habis kemaluan saya, terlihat
kalau kemaluan saya terbenam seluruhnya ke dalam mulut Tante Nita. Dengan
gerakan menghisap Tante Nita berhasil membuat kemaluan saya sudah dalam keadaan
siap tempur dan sudah dalam ukuran yang maksimum.  Lalu Tante Nita menyuruh saya untuk
memasukkan kemaluan saya ke dalam kemaluannya, lalu saya bergerak turun dan
tubuh saya menimpa tubuh Tante Nita. Saya mengarahkan kemaluan saya ke lubang
kemaluan Tante Nita. Dengan pelan tapi pasti, saya mulai menekan kemaluan saya
ke dalam lubang Tante Nita. Karena sudah basah oleh ludah Tante Nita dan
kemaluan Tante Nita sudah basah oleh cairan kemaluannya, sehingga memudahkan
kemaluan saya menekan, meskipun masih terasa sakit di sekitar kepala kemaluan saya.
Tante Nita mulai menjerit dengan tertahan, “Aduh.. duh.. sakit.. Ndy..
teruskan.. uh.. ah.. ehm.. tapi nikmat sekali..!” Karena ingin segera mencapai
klimaksnya, saya pun segera membenamkan habis kemaluan saya dan terasa
kenikmatan yang hebat baik saya maupun Tante Nita.

 Kemudian saya segera
melanjutkannya dengan gerakan naik turun, sedangkan Tante Nita berusaha
mengimbangi permainan saya dengan gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Dan
sesudah 5 menit, kemudian Tante Nita menjerit dan kakinya mengunci pinggang
saya, kemudian mulai menendang ke atas. “Ndy.. saya sampai nih.. ah.. uh.. uh..
ehs.. nikmat sekali..!”desahnya menahan kenikmatan. Sedangkan tangannya
bergerak tidak karuan dan mencakar punggung saya, tapi saya sudah tidak mempedulikannya
lagi dan terus memompa kemaluan saya ke dalam lubang surgawi Tante Nita.  Selang beberapa detik kemudian, saya merasa
ada sesuatu yang akan meledak keluar, dan saya merasakan segera mencapai
klimaks. Lalu saya berkata, “Nita, tahan.., sebentar lagi saya segera
keluar..!” Saya mengerang, “Uuh.. uh.. enak sekali, sungguh enak sekali.” 5
detik kemudian, saya pun menghujani kemaluan Tante Nita dengan siraman air
sperma saya dan saya merasakan adanya cairan hangat dalam kemaluan Tante Nita
dan dinding kemaluan Tante Nita menjadi agak licin. Saya tahu Tante Nita dan
saya sudah mencapai orgasme bersamaan dan terdengar jeritan, “Uuh.. Ndy.. enak
sekali.. tante sampai.. uh..!”  Setelah
mencapai orgasme, saya jatuh tertidur di samping Tante Nita. Tante Nita
berkata, “Terima kasih Ndy.. tante puas sekali.., sudah lama tante nggak merasa
puas seperti ini..!” Lalu saya tersenyum dan berkata, “Saya juga puas tante,
kemaluan tante nikmat sekali, sungguh saya puas Nit..!” Kemudian kami pun
saling berpelukan dan berciuman kembali. 
Setelah hampir setengah jam beristirahat, kami mengulangi kembali
permainan seks kami, hanya kali ini Tante Nita berada di atas, sedangkan saya
di bawah. Permainan ini hanya berlangsung sekitar 5 menit, karena kami
masing-masing sudah lelah pada permainan yang pertama, sehingga pada permainan
kedua ini kami merasa tidak senikmat permainan pertama. Setelah lelah dan
tertidur, tidak sadar hari sudah sore, maka segera saya membersihkan diri dan
ingin segera pulang ke rumah. Tante Nita mengantar saya sampai ke pintu
rumahnya. Dia berkata, “Endy.., tante puas hari ini..!”

Saya berkata membalasnya, “Saya juga tante, tante hebat
sekali..!”  Dengan tersipu, Tante Nita
berkata, “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi..?” Saya menjawab, “Iya Nita, saya
akan dengan senang hati melayanimu, soalnya kamu hebat sech..! Saya suka deh
ama kamu..” Tante Nita berkata lagi, “Iya, kalo kamu ingin, kamu bisa kok
telepon tante, nanti kita bisa cari tempat yang aman, soalnya tante juga malu
khan kalo tiap hari tante aja yang minta..!” Lalu saya berkata lagi, “Iya dech
tante.., nanti kalo saya pengen, tante harus siap loh..!” Dengan senyuman,
Tante Nita menganggukkan kepalanya.  Saya
kembali memeluk Tante Nita dan menciumnya, sedangkan tangan saya bergerak ke
arah selangkangannya dan menggosoknya. Tapi Tante Nita berkata, “Udah donk
Ndy.. Tante malu nih digituin terus..!” Tapi saya terus saja memainkan kemaluan
Tante Nita dan berkata, “Malu apanya tante, saya juga udah pernah lihat ama
menikmati seluruh tubuh tante kok, tante juga suka khan..?” Sambil tertunduk,
Tante Nita berkata, “Aah.. udahlah.. lain kali aja deh, saya janji pasti akan
terus memberi kenikmatan yang lebih ama kamu, udah dech yang lainnya udah mo
pulang tuh..! (maksudnya keluarga Tante Nita) Kamu harus segera balik tuh..!” Lalu
saya mengiyakannya dan segera melepas ciuman dan pelukan serta tangan saya dari
selangkangan Tante Nita.  Hubungan kami
berlansung lama dan hampir 2 tahun. Kami selalu berhubungan dengan diam-diam
dan saya selalu puas denga permainan Tante Nita. Sedangkan Tante Nita juga
sebaliknya merasa puas akan permainan kami, tapi kami selalu melakukan hubungan
seks dengan cara-cara yang tradisional dan tidak pernah mencoba gaya-gaya yang
agak berani, seperti gaya anjing, 69 ataupun yang lainnya.  Belakangan ini, dari cerita Tante Nita, saya
tahu kalau suaminya (papa teman saya) mempunyai istri simpanan di luar,
sehingga Tante Nita merasa sering ditinggalkan dan kebutuhan batinnya tidak
pernah tercukupi.  Setelah hubungan yang
begitu lama, saya mulai merasakan kalau saya menyukai Tante Nita, tapi saya
tidak tahu apakah saya mencintainya atau hanya perasaan karena kami sering
berhubungan intim.

Pernah sekali saya mengutarakannya, tapi Tante Nita memberi
penjelasan, “Kamu ini hanya terbawa perasaan, diantara kita memang ada rasa
suka, tapi tidak pernah saling mencintai, kita hanya membutuhkan masing-masing
untuk memuaskan kebutuhan kita..!” Dan saya mulai mengerti kalau hubungan ini
tidak akan berlangsung lama. Setelah saya melanjutkan pendidikan saya di luar
kota, saya mulai jarang kembali ke kampung halaman saya. Tetapi saat saya
kembali, saya dan Tante Nita selalu mencari kesempatan untuk melakukan hubungan
seks kami.  Cerita ini merupakan
pengalaman nyata yang saya alami, bukan rekayasa. Meskipun dalam cerita ini,
cerita seksnya kurang dominan, tapi saya ingin pembaca tahu konflik batin yang
terjadi dan pertentangan-pertentangan dalam diri kita. Terima kasih atas
perhatiannya, saran dan kritik saya tunggu di email saya.

GURU PRIVATE

Ini adalah sebuah cerita seks guru les private dan tante
kesepian ibu dari murid lesnya. Ya, perselingkuhan yang membuat keduanya saling
berbagi kenikmatan seks yang membawa mereka ke puncak kenikmatan birahi. Simak
cerita lengkapnya berikut ini!  Kenangan
Indah Waktu Kuliah di Jawa Tengah. Ini adalah cerita dari kisah nyata saya
waktu kuliah di Jawa Tengah sekitar tahun 1992.Nama saya Rudy,banyak orang
menilai saya pria simpatik dengan kemamuan berpikir cemerlang.Kebutuhan hidup
menjadi kendala saya saat itu, uang pas-pasan dari orang tua kadang2 kurang
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya. 
Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari
beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik
mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi,
bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan
les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota
dimana saya kuliah.  Keluarga Indah adalah
keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan
(Kakanwil) salah satu departemen, berumur kurang lebih 46 tahun, sementara itu
ibunya, biasa saya panggil Tante Stella, adalah ibu rumah tangga yang sangat
memperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Stella adalah mantan ratu
kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat saya percayai karena
kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarik diusianya yang ke 36
ini.

Adik Indah murid saya bernama Noni, amat manja pada orangtuanya, karena Tante Stella selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya. Dalam satu minggu, saya harus memberikan perlajaran tambahan 3 kali buat Nona, walaupun sudah saya tawarkan bahwa waktu pertemuan tersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Nona cukup cerdas, hanya sedikit malas belajar. Tetapi Tante Stella malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.  Setiap saya selesai mengajar, Tante Stella selalu menunggu saya untuk membicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya saya tangkap menyelidik bentuk badan saya yang agak bidang menurutnya. Melewati satu bulan saya mengajar Noni, hubungan saya dengan Tante Stella semakin akrab.  Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga saya mengajar Noni, saya datang seperti biasanya jam 16:00 sore. Saya mendapati rumah Bapak Gatot sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, saya berinisiatif menunggu Noni, minimal selama waktu saya mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, Tante Stella datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hari itu saya tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Stella tetap minta saya menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan saya. Ketika Tante Stella memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkah kagetnya saya, ternyata Tante Stella telah memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Stella masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL” seminggu 3 kali.

Baca Juga Cerita mesum Hot : NIMATNYA BELAJAR SEKS SEKOLAHAN

Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar
168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.  Mula-mula saya tidak menaruh curiga sama
sekali, pembicaraan hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi
lama kelamaan sejalan dengan cairnya situasi, Tante Stella mulai bercerita
tentang kesepiannya di atas ranjang. Terus terang saya mulai bingung
mengimbangi pembicaraan ini, saya hanya terdiam, sambil berhayal entah kamana.  “Rud, kamu lugu sekali yah..?” tanya Tante
Stella. “Agh… Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?” jawab
saya. “Yah… lebih dewasa Dong..!” tegasnya. Lalu, tiba-tiba tangan Tante Stella
sudah memegang tangan saya duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati. “Rud…
mau kan tolongin Tante..?” tanya si Tante dengan manja. “Loh… tolongin apalagi
nih Tante..?” jawab saya. “Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!” jawab
si Tante. Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut
Tante Stella yang memiliki rambut sebahu. Saya benar-benar tidak membayangkan
kalau ibu bunga kampus saya, bahkan ibu murid saya sendiri yang meminta seperti
itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Stella
ini, karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan
bertanggung jawab. “Wah… saya harus memuaskan Tante dengan apa dong..?” tanya
saya sambil bercanda. “Yah… kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa
kan..?” jawabnya.  Lalu akhirnya saya
terbawa nafsu setan juga, dan mulai memberanikan diri untuk memeluknya dan kami
mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang
tipis, dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu.
Tante Stella juga tidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku
dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan
nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini. 
Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu, Tante
Stella menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya, dia
langsung melucuti semua baju saya, pertama-tama dia melepas kemeja saya sambil
menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. Dan akhirnya,
sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana
Levi’s saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan
saya. “

Wah… Rud, gede juga nih punya kamu…” kata si Tante sambil
bercanda. “Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!” jawab saya.  Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Stella
yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan
dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghhh, nikmat
sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah
dia puas melakukan oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan
diri untuk bereaksi.  Sekarang gantian
saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya
melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan
tanpa baju itu, tiba-tiba libido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung
menciumi payudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Stella terlihat
senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya
menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras. 
“Oghh… saya merindukan suasana seperti ini Rud..!” desahnya. “Tante,
saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah..?” kata saya. Karena saya
sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan
kemudian saya membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas
klitoris-nya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara
bulu-bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan
pelan-pelan.  “Ogh… Rud, pintar sekali
yah kamu merangsang Tante…” dengan suara yang mendesah. Tidak terasa, tahu-tahu
rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh Tante mengejang dan saya merasakan ada
cairan yang membanjiri kemaluannya, wah… ternyata dia orgasme! Memang berbau
aneh sih, karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunya
sudah tidak menjadi masalah. Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi
ini baru pertama kalinya saya rasakan,

dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Mulut Tante menjilati
kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut saya yang
menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks,
akhirnya Tante Stella sekarang meminta saya untuk memasukkan batang kemaluan
saya ke dalam lubang kemaluannya. “Rud… ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante
sudah tidak tahan nih..!” pinta si Tante. “Wah… saya takut kalo Tante hamil
gimana..?” tanya saya. “Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya
kamu tenang-tenang aja deh..!” sambil berusaha meyakinkan saya. Benar-benar
nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukkan
kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya.. Setelah akhirnya
masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan. “Ahhh… dorong terus
Dong Rud..!” pinta si Tante dengan suara yang sudah mendesah sekali. Mendengar
desahannya, saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulai mendorong dengan kencang
dan cepat. Sementara itu tangan saya asyik meremas-remas payudaranya, sampai
tiba-tiba tubuh Tante Stella mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme
yang kedua kalinya.  Dan kemudian kami
berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya. Posisi ini adalah idaman
saya kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan saya ini memang
tidak salah, benar-benar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan
posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tangan
saya tetap sibuk meremas payudaranya lagi. “Oh… oh… nikmat sekali Rudy..!”
teriak si Tante. “Tante… saya kayaknya sudah mau keluar nih..!” kata saya. “Sabar
yah Rud… tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar lagi nih..!” jawab si
Tante. Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di
dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante. “Arghhh..!” teriak
Tante Stella. 

Tante Stella kemudian mencakar pundak saya, sementara saya memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot kemaluannya benar-benar meremas batang kemaluan saya. Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejam bersenggama, saya akhirnya bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Stella dalam keadaan telanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entah kenapa, tiba-tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata-kata, saya langsung memeluk Tante Stella dari belakang, dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnya yang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat.  “Ih… kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?” kataya sambil tertawa kecil. “Agh… Tante bisa aja deh..!” jawab saya sambil menciumi bibirnya kembali. Karena sudah terlalu nafsu, saya mengajaknya untuk sekali lagi bersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Stella, kali ini saya langsung membuka celana dan baju saya kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruang keluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya dogie style. “Um… dorong lebih keras lagi dong Rud..!” desahnya. Semakin nafsu saja saya mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokan saya kepada si Tante, sementara itu tangan saya menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya jangkau.  “Rud… mandi yuk..!” pintanya. “Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah..?” jawab saya. Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya duduk di atas closed, dan kemudian saya menarik Tante Stella untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali. “Hm… nikmat sekali jilatanmu Rud… agghhh..!” desahnya. “Rud… kamu sering-sering ke sini Rud..!” katanya dengan nafas memburu. 

Baca Juga Cerita Mesum Hot : MENDAKI GUNUNG YANG MEMBERIKAN KENIKMATAN DAN KEPERAWANAN SEORANG WANITA BAGIKU

Setelah puas menjilatinya, saya angkat Tante Stella agar duduk di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat saya akhirnya “KO” kembali. Saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Stella kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama.  Setelah selesai mandi, saya pamit pulang karena baru tersadar bahwa perbuatan saya amat berbahaya bila diketahui oleh Bapak Gatot, Indah teman sekampus saya, apalagi Noni murid saya itu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan persetubuhan, tetapi tidak pernah lagi di rumah, Tante memesan kamar hotel berbintang dan kami bertemu di sana.  Demikianlah cerita bokep hot TANTE NITA BEDA DENGAN TANTE LAIN dan GURU PRIVATE oleh cerita sex hot

Sumber Bacaan Lainya

IT Ready For You
Koleksi Bacol China Terlengkap
Asian Magazine – Free Magazines for Every Interest

TANTE RAHAYU NAFSU SEX dan SEKS BINAL PACAR GUE
BERCINTA DENGAN MANIAK ORAL SEKS dan TANTE BETTY SELALU MENGGODA

Your email address will not be published. Required fields are marked *